Tiga lima tujuh sembilang
keganjilan kini menjadi biasa
dan semua tumbuh bagaii angkara yang menjalar
dua empat enam delapan
yang seimbang kini menghilang
dan semua hancur bagai kebekuan yang mencair
Dahulu kita membuang yang tabu
dan menyimpannya ditempat asing
menganggapnya sebagai kekauan yang merana
Nilai dipuja dan diagungkan seperti satu
Waktu mendukung si tabu
Waktu tak sedingin dahulu
Dan kini tabu bukanlah tabu
Nilai sekarang hanyalah sebuah abu.
tak ada, tak disana
dan disimpan ditempat asing
dianggap sebagai kekauan yang merana
Dan Tabu dipuja, diagungkan seperti satu
No comments:
Post a Comment