15 September 2009

untung ga untung

Akhir-akhir ini gue percaya sama sebuah konsep kehidupan. Ga perlu ngambil dari para pemikir-pemikir kelas kakap seperti Socrates atau Einstein. Lagipula, kita semua ini sebenarnya sama juga seperti Socrates dan Einstein, seorang pemikir. Hanya saja kadang kita acuh dengan siklus aneh yang selalu berputar disekitar kita.

Gue mikir ini saat ngobrol bareng temen gue di depan sebuah warung mamak(India Muslim). Ada cewe (maaf) di bawah standar menggandeng seorang cowo di atas standar. Seketika itu juga gue jadi keinget seorang temen gue yang bisa aja entah kenapa selalu bisa dapet nilai bagus meski dengan usaha sangat amat mepet dan pas pasan. Ada juga temen gue yang pinter banget tapi ternyata dia ga bisa kuliah di UGM. Ada juga anak males yang entah kenapa bisa aja kuliah disana.

Hal ini membuat gue berpikir bahwa sebenarnya kehidupan itu berintikan satu pasang hal. Bukan pintar dan bodo, bukan malas dan rajin, bukan kaya dan miskin, bukan semuanya. Hal-hal tersebut hanya sebuah pembanding yang menggiring kita untuk ke sebuah kenyataan bahwa pada akhirnya hanya ada orang untung dan ga untung aja di dunia ini.

Meski hukum karma akan selalu berlaku. Dan manusia kadang ga ngerti gimana sebenarnya itu berlaku. Keadilan yang dihitung secara alam memang tidak akan ada yang dapat menghitungnya. Yang bisa dilakukan manusia memang hanya berusaha sebaik mungkin setiap saat dan menunggu agar roda keberuntungan selalu berpihak kepadanya.

No comments:

Post a Comment