23 February 2009

Cukup Kau Berbicara

Lebih baik diam. Cukup kau berbicara. Mulutmu bagai sirine yang terus berdengung. Terus berdengung tak pada tempatnya.
Sudah cukup pelajaran hidup yang kau terima. Sudah cukup kau jatuh kepada lubang yang sama. Sudah cukup kau tertunduk malu dibuatnya.
Aku tahu ini bakatmu. Menari dengan kata-kata. Menggandeng satu demi satu dari mereka dan merangkainya menjadi sebuah kalimat. Aku tahu itu bakatmu. Membual.
Kau berbakat. Tapi tak mengontrolnya. Tak tahu cara menggunakanya ketika kau memang harus menggunakanya dengan bijak.
Kau mengagumkan ketika berada di hadapan publik. Kau mengagumkan ketika kau harus berada di mimbar forum dan merayu orang untuk memilihmu. Namun kau juga memuakan ketika dengan mudah dapat membantai orang orang di sekitarmu.
Berhenti menjadi orang itu. Kontrol. Jangan biarkan dia keluar. Berhenti menjadi orang cerdas yang bodoh. Yang tak mengerti tentang kehidupan. Yang tak mengerti tentang orang lain. Yang egois.
Lebih baik diam. Cukup kau berbicara. Cukup untuk hari ini. Cukup untuk esok. Cukup untuk selamanya.

1 comment: